Scroll untuk baca artikel
Foresthree and Coffee Official
Example floating
Example floating
BusinessinAsia
Business

Muamalat Sindikasi ke Pelindo Sebagai Mandated Lead Arranger dan Agen Fasilitas Pembiayaan Syariah

61
×

Muamalat Sindikasi ke Pelindo Sebagai Mandated Lead Arranger dan Agen Fasilitas Pembiayaan Syariah

Share this article
BusinessinAsia

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk berpartisipasi dalam pembiayaan sindikasi kepada PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo senilai US$750 juta dengan opsi akordion sebesar US$250 juta. Selain bertindak sebagai Mandated Lead Arranger (MLA), Bank Muamalat juga ditunjuk sebagai agen fasilitas pembiayaan syariah dengan porsi pembiayaan sebesar US$100 juta.

Sindikasi ini melibatkan tiga bank lain yaitu PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank BTPN Tbk dan PT Bank OCBC NISP Tbk. Penandatanganan kerja sama dilakukan pada Jumat, 23 Desember 2022 di Pelindo Tower, Jakarta Utara. Bank Muamalat diwakili oleh Chief Wholesale Banking Officer Bank Muamalat Irvan Y. Noor dan Head of Client Relationship Bank Muamalat – Elisa Ratnawardani.

MENTERI KOMINFO

Irvan Y. Noor mengatakan, melalui partisipasi ini semakin memperkuat portofolio Bank Muamalat di segmen pembiayaan korporasi. Selain itu, kerja sama ini diharapkan dapat berdampak positif bagi industri perbankan syariah nasional.

“Partisipasi ini menunjukkan komitmen aktif Bank Muamalat dalam mendukung pembangunan nasional, khususnya di sektor infrastruktur. Sebagai bank pertama murni syariah kami optimis peran kami dalam pembiayaan sindikasi ini dapat meningkatkan kepercayaan pasar terhadap Bank Muamalat sehingga kedepannya kami dapat kembali berpartisipasi dalam sindikasi-sindikasi selanjutnya,” ujar Irvan.

Dana ini rencananya akan digunakan Pelindo untuk kebutuhan capital expenditure (capex) dan investasi. Pembiayaan ini menggunakan akad musyarakah dengan tenor selama 60 bulan.

Sebagai informasi, pada kuartal III/2022 Bank Muamalat mencatatkan Profit Before Tax (PBT) sebesar Rp40 miliar, tumbuh 332% secara year on year (yoy). Adapun total aset tercatat tumbuh sebesar 15% (yoy) dari Rp52,1 triliun menjadi Rp59,7 triliun yang dibarengi dengan rasio Non Performing Financing (NPF) nett sebesar 0,65%.

BusinessinAsia
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1. DPMPTSP Kota Tangsel Raih Penghargaan
Pelayanan Prima dari Kemenpan RB.

2. Jebakan Crazy
Rich Pikat Pelanggan Ikut Trading Binary
Option.

3. Eksportir Indonesia
Perluas Jejaring
dengan Buyers di AS