PT Bukit Asam Tbk (PTBA) telah melakukan digitalisasi dalam operasional pertambangannya. Adopsi teknologi informasi digunakan secara menyeluruh dalam setiap lini bisnis PTBA mulai dari proses produksi, angkutan, transportasi hingga penjualan.
Andri Mahendra, VP Teknologi Informasi dihadapan dewan juri Indonesia Digital Innovation & Achievement Awards (IDIA) Awards 2023 yang digelar secara online pada Senin (18/9/2023) memaparkan bahwa PTBA konsen menyematkan teknologi informasi dalam proses operasional bisnis penambangan.
“PTBA memiliki super-apps yang mengintegrasikan seluruh operasional teknologi sehingga dapat mendukung bisnis perusahaan dan percepatan pengambilan keputusan serta dapat mengelola data-data dengan baik,” terang Andri.
Ihwani Maris dari PTBA menambahkan, PT BA terus melakukan berbagai improvement terkait digitalisasi baik dari segi infrastruktur maupun sekuriti. Terkait infrastruktur, PTBA telah menambah tower baru di Banko Barat, Sumatera Selatan untuk menunjang ketersediaan jaringan di lapangan. “Karena luasnya area tambang, ada blank spot yang masih dirasakan pegawai ketika berada di area tambang,” terang Ihwani.
Infrastruktur lain yang ditingkatkan antara lain perangkat jaringan support 10Gbps, pembangunan empat repeater (penguat sinyal T-Sel) di site tambang, ketersediaan bandwidth yang besar, ketersediaan jaringan internet di semua site dan unit kerja, serta semua jaringan sudah menggunakan fiber optik.
Area security juga mendapatkan perhatian dari PTBA sehingga mendapatkan ISO 27001, standar internasional untuk sistem manajemen keamanan informasi. PTBA juga bekerjasama dengan BSSN untuk mengukur cyber security maturity.
Hasilnya, cyber security maturity PTBA berada di level 4.21 (Implementasi Terkelola) dengan detil proses terorganisir dengan baik, bersifat normal, dilakukan secara berulang, implementasi perbaikan dilakukan berkelanjutan, serta penerapan keamanan siber dapat terukur dengan baik.
PTBA yang tergabung dalam BUMN holding industri pertambangan MIND ID ini juga telah memiliki data center di Kantor Pusat PTBA Tanjung Enim yang diresmikan pada 3 Maret 2021. “Pembangunan data center ini telah memenuhi standar TIA-942 serta memenuhi standar data center Tier-III,” imbuh Ihwani.
Data center ini didukung Colocation Data Center Disaster Recovery Center milik PTBA di Cinere, Depok yang dikelola ICON+ yang juga sudah memenuhi standar internasional.
Dalam melakukan pekerjaan sehari-hari, terang Ihwani, PTBA telah memanfaatkan penggunaan aplikasi secara masif sehingga dapat meningkatkan produktivitas pekerjaan, pekerjaan menjadi lebih fleksibel, serta dapat memangkas waktu sehingga pekerjaan lebih efektif dan efisien. “Aplikasi CISEA merupakan super-apps yang mengintegrasikan semua aplikasi yang ada. Kedepan CISEA akan menjadi semacam one solution,” tutur Ihwani.
CISEA atau Corporate Information System and Enterprise Application merupakan super-apps untuk mendukung produktivitas dalam melakukan proses bisnis yang terintegrasi dengan semua komponen penyusunnya. Misalnya informasi seputat ke-SDM-an, supply chain management, finansial dan lain-lain.
Aplikasi CISEA yang dibangun pada 2016 ini terdiri dari lima modul besar yaitu Executive Support, Human Capital Management, Corporate Services, Supply Chain, dan Finance Accounting.
Sementara itu, Hakim dari PTBA memaparkan bahwa PTBA juga sudah memanfaatkan big data dan internet of things (IoT). “Misalnya, untuk memonitoring alat-alat tambang, apakah kendaraan berjalan sesuai track, posisinya sedang idle atau berjalan,” terangnya.
Big data dan IoT juga digunakan pada alat untuk memantau kestabilan lereng tambang. Selain itu, ada alat ukur curah hujan yang bisa dimonitor melalui aplikasi secara real time. PTBA juga mengadaptasi sistem pemantauan air terintegrasi (SPARING) untuk melihat kualitas air dari limbah tambang yang sudah dimurnikan sehingga layak dibuang ke sungai.
Lebih lanjut Hakim memaparkan bahwa PTBA telah membangun fitur baru bernama CISEA CARE sebagai portal layanan yang terintegrasi dengan platform, aplikasi, sistem operasional Shared Service Center Multitower sehingga seluruh pemberian layanan tercatat dan terukur berdasarkan SLA yang disepakati. CISEA CARE ini dapat digunakan untuk melayani aktivitas operasional yang bersifat administratif, intensitas sering, dan repetitif.
“Misalkan pegawai membutuhkan layanan apapun, itu semua ada dalam satu pintu. Jadi tidak perlu karyawan itu menghubungi admin untuk meminta layanan. Karyawan bisa meminta pelayanan secara mandiri lewat fitur CISEA CARE,” ujar Hakim.
“Kedepannya, harapan kita, self service ini tidak hanya digunakan di lingkungan internal PTBA tapi juga di lingkungan PTBA Group,” imbuhnya.
Pada awal 2023, PTBA mulai mengembangkan Bukit Asam Business Analytic (BATICS) untuk memudahkan pengelolaan data, meningkatkan transparansi data, serta mempermudah monitoring data pada bisnis proses di PTBA. “Harapannya kita bisa membantu eksekutif dalam percepatan pengambilan keputusan,” kata Hakim.
Selain percepatan digitalisasi, perusahaan juga harus didukung dengan pengembangan talenta. PTBA telah menggunakan sarana perlatihan pengoperasian alat berat menggunakan augmented technology untuk meningkatkan skill karyawan secara efektif dan efisien.
“Kita tidak perlu langsung terjun ke lapangan, tapi kita bisa mensimulasikan melalui alat tersebut dengan kondisi real-time di lapangan,” jelasnya.
PTBA juga telah melakukan aksi untuk perubahan budaya kerja dengan melakukan perubahan SOP yang memanfaatkan teknologi digital. Selanjutnya, pembuatan pos digital tambang sehingga pengawasan operasional penambangan menjadi lebih baik dengan tersedianya informasi operasional secara real-time dari lapangan.
“Pos digital tambang ini mempercepat pengambilan keputusan dan perubahan budaya menjadi lebih efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi,” terang Hakim.
Keberhasilan proses digitalisasi di PTBA tak lepas dari dukungan dan komitmen top management diantaranya pembentukan komunitas TiBia Camp sebagai wadah inovasi bagi insan TPBA, pembentukan Tim Transformasi Ditigal Bukit Asam yang disahkan oleh Direksi, dan pembentukan Komite Pengarah TI.
PTBA juga menggelar Bukit Asam Innovation Award setiap 2 tahun sekali sebagai wadah untuk menampung inovasi-inovasi baik secara konseptual maupun inovasi yang sudah diimplementasikan di seluruh PTBA.