Scroll untuk baca artikel
Foresthree and Coffee Official
Example floating
Example floating
BusinessinAsia
BusinessPerbankan

 Bank Neo Commerce akan Right Issue

62
×

 Bank Neo Commerce akan Right Issue

Share this article
BusinessinAsia

 Torehan kinerja positif di kuartal III tahun ini, memperkuat PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) sebagai bank digital terdepan di Indonesia dalam melanjutkan aksi korporasi Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau Right Issue.

BNC resmi telah mendapatkan Pernyataan Effective dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada hari kamis, 10 November 2022.

MENTERI KOMINFO

BNC akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.617.133.843 (dua miliar enam ratus tujuh belas juta seratus tiga puluh tiga ribu delapan ratus empat puluh tiga) saham baru. Setiap pemegang 18 lembar saham lama yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham per tanggal 22 November 2022 berhak memperoleh 5 HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu). Satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu lembar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp650 per saham, sehingga jumlah dana yang akan diterima oleh BNC adalah sebesar Rp1,7 triliun.

Dalam Prospektus yang diterbitkan, Pemegang Saham Utama BNC, yaitu PT Akulaku Silvrr Indonesia, PT Gozco Capital dan Rockcore Financial Technology Co.Ltd akan melaksanakan secara penuh haknya sesuai dengan porsi kepemilikannya.

Beberapa tanggal penting dalam Right Issue BBYB antara lain, tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 November 2022, bersamaan dengan periode perdagangan HMETD yang berlangsung pada 24 – 30 November 2022. Akhir pembayaran pemesanan tambahan di 2 Desember 2022, dengan tanggal penjatahan pada 5 Desember 2022 dan tanggal pengembalian uang pemesanan pada 7 Desember 2022.

Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk, Tjandra Gunawan, menjelaskan, “Mempertimbangkan kondisi market dan perekonomian beberapa bulan terakhir, kami memutuskan untuk mengubah target perolehan dana dari perhelatan Rights Issue kami kali ini, yang awalnya sebesar Rp5triliun menjadi Rp1,7triliun. Angka ini sementara kami nilai sangat cukup untuk menjadi fuel bagi BNC  dalam mengeksekusi milestones yang sudah kami rencanakan ke depannya. Kami percaya pencapaian positif kinerja BNC di sepanjang tahun ini, mulai dari DPK, fee based income, pendapatan bunga bersih hingga dapat membukukan laba di Kuartal III 2022, menunjukkan bahwa kinerja BNC berada pada jalur yang tepat, sehingga dana yang akan didapat secara efektif dan efisien dapat mendukung kinerja usaha Perseroan yang lebih baik lagi di tahun depan.”

Rights issue akan meningkatkan kapasitas pendanaan BNC untuk pengembangan bisnis perusahaan sehingga kinerja perusahaan pasca rights issue diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan berkelanjutan.

“Pelaksanaan Right Issue merupakan bentuk komitmen Perseroan untuk selalu mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku, termasuk dalam pemenuhan modal inti. Dan target jumlah perolehan dana Rp1,7 triliun tersebut akan digunakan Perseroan untuk memperkuat modal inti dan sebagai modal kerja pengembangan Usaha Perseroan,” tutup Tjandra.

Sebagai informasi, PT Bank Neo Commerce Tbk, sebelumnya dikenal sebagai Bank Yudha Bhakti merupakan bank nasional yang telah berkiprah selama 32 tahun. Mulai tahun 2020, perusahaan bertransformasi menjadi bank digital dengan memberikan berbagai layanan keuangan, baik komersial, konsumer, hingga ritel. Bank Neo Commerce tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2015 dan semakin menunjukkan perkembangan yang signifikan dari tahun ke tahun.

BusinessinAsia
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1. DPMPTSP Kota Tangsel Raih Penghargaan
Pelayanan Prima dari Kemenpan RB.

2. Jebakan Crazy
Rich Pikat Pelanggan Ikut Trading Binary
Option.

3. Eksportir Indonesia
Perluas Jejaring
dengan Buyers di AS