Setelah 30 tahun berkarir di perusahaan pembiayaan dan perbankan, Evy Indahwaty banting stir menjadi pengusaha dengan mendirikan PT Syera Jaya yang bergerak di bidang pengadaan barang dan jasa. Meskipun kurang dari tiga tahun mengelola PT Syera Jaya, PT Syera Jaya sudah mendapatkan kepercayaan dari berbagai institusi pemerintah dan perusahaan swasta
PT Syera Jaya bergerak di bidang pengadaan barang dan jasa yaitu jasa desain, interior, renovasi dan bangunan, serta pengadaan barang-barang seperti alat kantor, alat kesehatan, alat berat, furniture, dan lain-lain.
Perempuan kelahiran Jembar, 12 April ini sejak dulu memang bercita-cita ingin mempunyai bisnis sendiri setelah berkarir di tingkat eksekutif. Evy memulai karir dengan berkerja sebagai Customer Service di Bank Niaga. Selanjutnya, ia ingin mempunyai posisi tertinggi sebagai seorang eksekutif.
“Alhamdulillah, pada tahun 2013 saya sudah mencapai puncak sebagai Presiden Direktur di PT. Radana Bhaskara Finance Tbk,” tutur Evy yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Syera Jaya dan Owner Butik Rolla.
Setelah tujuh tahun bekerja di PT. Radana Bhaskara Finance Tbk, Evy memutuskan untuk memiliki bisnis sendiri. Pengalaman selama 30 tahun berkarir di multi finance, menjadi bekal luar biasa untuk memulai bisnis.
Selama 30 tahun melanglang buana di perusahaan pembiayaan dan perbankan membuat Evy memiliki banyak teman, jaringan dan pengalaman dari Bank Niaga, Adira Finance, Suzuki Finance dan PT. Radana Bhaskara Finance Tbk.
Karier Evy terbilang sangat baik. Ia pernah meraih penghargaan 10 CEO Terbaik pilihan karyawan versi Majalah WSA, serta CEO Terbaik di bidang multifinance versi Majalah Women Review dan Majalah Obsession.
“Yang saya sukai dari pekerjaan ini adalah tantangan, karena terus terang dengan bisnis yang shifting membuat saya harus banyak belajar tentang hal-hal baru. Sebelumnya selama 30 tahun saya berputar di dunia lembaga keuangan, tetapi pada saat ini benar-benar berbeda 360 derajat,” ungkapnya.
Saat merintis pendirian PT Syera Jaya, Evy merasakan berbagai tantangan karena harus mengenal hal-hal yang baru yang tidak pernah didapatkan selama 30 tahun berkarir di bidang multi finance.
“Di sini saya banyak menemukan cara-cara baru, orang-orang baru dan model-model baru dalam bekerja yang sama sekali belum pernah saya dapatkan ketika bekerja di multi finance. Jadi ini merupakan suatu tantangan bagi saya untuk terus belajar,” ungkap Evy.
Karena PT Syera Jaya bergerak di bidang pengadaan barang dan jasa, sebagian besar buyer-nya adalah instansi pemerintah. Evy harus banyak belajar mengenai regulasi pemerintah yang mendukung di bidang pekerjaannya.
“Jika di multi finance itu ada aturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di bidang pengadaan juga banyak aturannya seperti yang tertuang di kontrak-kontrak SPK. Saat ini di bidang pengadaan saya meng-handle beberapa dinas, Kementerian dan lain-lain,” terangnya.
Cara berjualan pun berbeda, ada yang lewat lelang LPSE, e-catalog, Sip-Lah hingga pengadaan langsung. Pada saat awal, Evy harus melengkapi legalitas perusahaan dan terus mengupgrade kemampuan sebagai owner dan leader.
“Saya juga mengupgrade kompetensi anak buah saya yang sama sekali tidak ada experience. Kita sama-sama punya experience, jadi saya harus belajar lebih dulu dari pada mereka. Saya tidak segan-segan bertanya kepada teman-teman saya yang lain,” ungkap Evy.
Kendala atau tantangan yang dirasakan Evy dalam membesarkan bisnisnya adalah mendapatkan sumber daya manusia yang bagus, serta funding yang bagus atau funding yang bisa back up. Dua hal ini sesuatu yang harus dipertimbangkan olehnya.
“Selain itu, tidak sedikit juga saya mengalami beberapa masalah misalnya semacam mafia-mafia project. Itu harus benar-benar saya pahami supaya tidak terjerumus di dalam hal itu. Ini contoh tantangan yang berat. Jadi saya harus membedakan mana projek valid dan mana projek yang tidak valid,” tuturnya.
“Tapi Alhamdulillah, saat ini dengan adanya project pemerintah lewat e-katalog dan lain-lain bisa lebih meminimize mitigasi risiko sehingga saya semakin waspada,” imbuh Evy.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Evy mengaku menikmati semua proses yang ada. “Saya bisa ketemu orang-orang baru dengan karakter beda-beda. Saja juga terjun langsung ke lapangan dan mengontrol pekerjaan untuk memastikan bahwa semua selesai dengan apa yang kita harapkan,” tuturnya.
Meskipun baru berusia dua tahun, PT Syera Jaya mendapatkan kepercayaan dari institusi pemerintah dan perusahaan swasta. Dalam pengadaan dan jasa, PT Syera Jaya akan berusaha maksimum 100 persen sesuai kebutuhan konsumen.
“Prinsip kami adalah sebagai ‘Best Partner & Trusted Company’. Jadi kita akan melakukan sesuatu dengan all out dan berusaha untuk memenuhi harapan para partner ataupun mitra kita,” ungkap Evy yang memiliki hobi memasak dan traveling.
Evy Indahwaty meyakini, dunia bisnis merupakan sesuatu yang menantang, tinggal bagaimana kita melihat oportunity-nya. Ia yakin tidak ada sesuatu yang sulit kalau kita bisa selalu melihat peluang.
“Kita harus melihat sesuatu peluang. Di situ kita akan melihat bahwa kesulitan orang lain kadang merupakan opportunity bagi kita,” tutur Ibunda dari Sendy Reza Davian, ST, MT dan Dr. Rania Meriane Devina ini.
Evy pun menceritakan pengalamannya saat mulai terjun di pengadaan alat kesehatan (Alkes) dengan segala dinamikannya. Saat bisnis yang musiman itu begitu cepat naik dan cepat turun. Evy merasa mendapat tantangan yang luar biasa.
“Jadi memang kita harus peka dan selalu update melihat apa yang kira-kira menjadi opportunity. Bukan berarti kita menyerah dengan situasi yang sulit, tetapi ada bisnis yang harus kita jalankan dengan kondisi dan zaman yang berlaku,” katanya.
Evy menargetkan PT Syera Jaya bisa menjadi perusahaan pengadaan barang dan jasa yang dipercaya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. PT Syera Jaya akan memberikan pelayanan yang cepat serta pelayanan yang akurat dan aman.
“Walaupun saya belum begitu lama terjun di dunia bisnis, tapi bisa di perhitungkan oleh pemain-pemain lama. Perusahaan saya mempunyai sesuatu yang lebih dari yang lain yaitu mengerjakan sesuatu dengan luar biasa dan all out untuk mensupport apa yang menjadi kebutuhan partner ataupun konsumen,” pungkas Evy.*